Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) GAW Kototabang, Kabupaten Agam mengatakan kualitas udara Kota Bukittinggi dan sekitarnya tidak sehat akibat kabut asap yang berasal dari pembakaran lahan dan hutan di Sumatera .
"Kabut asap yang menyelimuti udara Kota Bukttinggi dan sekitarnya semakin pekat dan mulai menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," kata Kepala Stasiun BMKG GAW Kototabang, Edison saat dihubungi di Bukittinggi, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan BMKG tersebut pada Kamis (1/10) pukul 10.00 WIB, kategori Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sangat tidak sehat dengan PM10 mencapai 336 UG/m3.
"ISPU saat ini sangat tinggi, seharusnya untuk ISPU kategori sehat ialah dengan PM10 antara 1 sampai 50 UG/M3," katanya.
Ia mengatakan pemerintah diharapkan segera mengatasi kondisi ini sehingga tidak membuat warga semakin menderita.
Selain itu, imbuhnya, kabut asap yang melanda kota wisata itu, mengakibatkan ratusan warga setempat mengalami gangguan kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), batuk, dan iritasi mata.
Edison mengimbau seluruh masyarakat untuk mengurangi aktivitas di ruangan terbuka dan menggunakan masker agar tidak kontak langsung dengan udara yang tercemar polusi asap dan abu.
Salah seorang warga Bukittinggi, Asna (45) mengatakan kondisi kabut asap yang melanda wilayah tersebut semakin pekat dalam beberapa hari terakhir walaupun sempat diguyur hujan.
"Jarak pandang semakin terbatas, tenggorokan gatal dan mata perih saat berada di luar rumah walaupun sudah memakai masker," kata dia.
Ia mengatakan jika kondisi udara semakin parah tentu akan semakin mengganggu aktifitas di luar rumah dan diharapkan kepada pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan solusi atas kondisi ini.
Pewarta: Eko Fajri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015