Pekanbaru (ANTARA News) - Memasuki hari kedua dibukanya posko evakuasi bayi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sebagai dampak memburuknya kualitas udara akibat kebakaran lahan dan hutan, jumlah bayi yang dievakuasi bertambah dari dua menjadi sembilan.

"Hari pertama baru dua bayi dari satu keluarga, pagi ini ada tujuh bayi lagi kami evakuasi," kata Kepala Bagian Humas Pemko Pekanbaru, Mawardi, di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Mawardi, atas informasi dari puskesmas tujuh bayi dievakuasi menggunakan ambulans bersama ibunya.

"Tujuh bayi ini tadi pagi masuk ke posko lalu diterima perawat dan dokter jaga," jelas Mawardi.

Kedatangan tujuh bayi ini langsung disambut tim medis untuk segera dilakukan pemeriksaan kesehatan.

"Sejauh ini kondisi tujuh bayi dalam keadaan sehat," tuturnya lagi.

Pemeriksaan memang sengaja dilakukan sejak awal guna mengetahui sedini mungkin apakah bayi yang dievakuasi sehat atau sedang sakit. Sehingga bisa langsung dilakukan tindakan pengobatan, katanya.

"Seandainya ada bayi yang masuk dalam keadaan terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akan diobati untuk status berat akan dirujuk ke rumah sakit," bebernya.

Dengan bertambahnya bayi yang dievakuasi hari kedua ini, maka menjelang siang ini sudah ada sembilan bayi yang menginap di posko Pemko Pekanbaru.

"Dua dari warga Rumbai, enam asal Kecamatan Sail dan satu Sumber Sari," tambahnya.

Pengamatan Antara di lokasi posko, kenyamanan bayi terjamin dengan adanya boks dan dijaga perawat, sedangkan orang tua mereka ditempatkan di tempat terpisah yang lebih luas dan dilengkapi udara segar dengan pendingin ruangan, TV, makanan selama berada di posko.

"Bayi dan orang tua diberi makanan, bahkan pempers juga disediakan buat anak mereka," pungkas Mawardi.

Sebelumnya diberitakan posko evakuasi bayi ini diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu se kota Pekanbaru.

Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015