Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun delapan poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp14.643 per dolar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan penguatan dolar AS didukung oleh rilis data pekerja swasta Amerika Serikat yang meningkat sekitar 200.000, melampaui proyeksi sebagian kalangan analis di angka 194.000 pekerja.
"Kenaikan itu melampaui perkiraan dan mendukung prospek kenaikan suku bunga AS pada tahun ini," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah masih terbatas menyusul adanya harapan dari paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid II yang cukup fokus dan peluncuran kebijakan Bank Indonesia untuk menambah pasokan dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan harga komoditas yang mulai menguat bisa menjadi salah satu penopang penguatan rupiah.
Dia memperkirakan pelaku pasar menanggapi positif kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang berkaitan dengan rencana intervensi pasar dan penawarah tagihan valuta asing untuk meningkatkan pasokan dolar AS.
"Namun, pelaku pasar uang diharapkan tetap waspada karena belum adanya kepastian kenaikan suku bunga acuan AS masih membayangi, peluang pelemahan lanjutan masih berpotensi di pasar," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015