"Hama dan penyakit menjadi masalah besar pengembangan kakao di Sulbar berdasarkan data pemerintah sekitar 90 persen kakao di Sulbar diserang hama dan penyakit," kata Kepala seksi budi daya kopi dan kakao bidang produksi Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Mansyur di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, 90 persen dari 168 ribu hektare tanaman kako yang sedang rusak akibat hama dan penyakit itu butuh sentuhan pemerintah dengan berbagai program penanggulangannya.
"Program yang disiapkan pemerintah saat ini adalah melakukan pemberantasan hama dan penyakit secara bersamaan sekaligus ditiap wilayah," katanya.
Menurut dia, cara itu akan efektif karena tidak seperti selama ini pemberantasan hama dan penyakit tidak dilaksanakan sekaligus.
"Kalau dilakukan secara bersamaan maka hama dan penyakit akan mudah diberantas, karena hama tidak diberikan kesempatan pindah ketanaman kakao yang lainnya untuk kembali merusak," katanya.
Apabila dilakukan tidak serentak pemberantasannya, maka hama penggerek batang yang paling ditakuti petani akan muda menyebar kembali ketempat lain.
Ia mengatakan, apabila pemberantasan hama dan penyekit tanaman kakao berhasil dilaksanakan tiga tahun terakhir maka tanaman kakao Sulbar yang produktivitasnya 800 kilogram perhektare akan semakin mampu meningkatkan produktivitasnya.
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015