Bantul (ANTARA News) - Direktur Pascapanen Kementerian Pertanian RI Tri Agustin mengatakan, sekitar 1,2 juta hektare tanaman padi sawah yang tersebar di seluruh Tanah Air telah dipanen oleh petani selama September 2015.
"Rata-rata kita setiap hari ada panen padi, jadi bulan September ini lebih kurang secara nasional ada 1,2 juta hektare," katanya usai penyerahan bantuan peralatan pertanian kepada kelompok tani Mrisi, Desa Tirtonirmolo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, panen padi di seluruh Indonesia akan berlangsung hingga Desember mendatang, bahkan hingga akhir 2015 diperkirakan masih ada tanaman padi sawah seluas sekitar dua juta hektare yang bisa dipanen.
"Sehingga harapannya panen secara nasional seluas 14 juta hektare bisa tercapai, jadi di mana-mana masih terus ada panen, kemarin Pak Menteri juga melakukan panen di Kabupaten Blitar dan hari ini di Tuban," kata dia.
Tri Agustin mengatakan, pemerintah melalui Kementan terus berupaya dan mendorong produksi padi semaksimal mungkin, di antaranya dengan penerapan teknologi pertanian serta memberikan bantuan sarana pertanian kepada petani.
Sementara itu, saat ditanya terkait kemungkinan adanya impor beras untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, pihaknya mengharapkan tidak dilakukan, karena menurutnya produksi beras dalam negeri masih mencukupi kebutuhan.
"Saya rasa saat ini semua terus ada produksi, dan dari Kementan tetap berupaya tingkatkan produksi padi, sehingga kita berharap bahwa produksi yang ada sementara ini masih cukup," kata dia.
Adapun bantuan peralatan pertanian yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diserahkan tersebut berupa mesin pemotong padi atau combine harverster berjumlah enam unit, pompa air 18 unit dan traktor 14 unit.
Tri Agustin mengatakan, bantuan peralatan bagi petani Bantul ini hanya sebagian dari total bantuan yang diperuntukan bagi petani DIY, sebab pemerintah pusat tahun ini memberi bantuan sekitar 500 unit sarana pertanian untuk seluruh petani DIY.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015