"Ini kelanjutan dari peragaan busana tunggal saya bertema Pasar Malam, sebelumnya lebih eksklusif, kalau ini siap pakai tidak satu piece per baju," kata Denny usai trunk show di Alun Alun, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu.
Denny memadukan motif berwarna cerah seperti oranye, fuschia, hijau dan kuning dan berukuran besar di satu sisi dengan motif ukuran lebih kecil bernuansa gelap di sisi lainnya.
Ada pula nuansa batik pesisir yang warnanya lebih lembut. Dia mengombinasikan digital print yang coraknya diambil dari elemen motif batik Kudus, seperti motif ranting atau beras kecer (beras tumpah).
Meski sebenarnya berasal dari batik Kudus, bila dilihat sekilas motif pendamping untuk kombinasi itu terlihat seperti animal print atau optik.
Selain motif fauna dan flora, seperti anggrek dan merak, Denny juga menyisipkan motif geometris seperti kotak dan wajik agar busananya lebih menarik untuk anak muda dalam bentuk rompi, dress, blus hingga cape.
"Jadi batik kesannya tidak hanya untuk kondangan, tapi juga buat party," ujar dia. Koleksi Denny dipamerkan di Alun Alun, Grand Indonesia hingga 19 Oktober 2015.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015