INSW tidak hanya mendukung perdagangan intra ASEAN dan perdagangan negara lain, tetapi juga reformasi birokrasi pelayanan publik ekspor impor kepabeanan,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan "Indonesia National Single Window" (INSW) mendukung perdagangan antarnegara ASEAN untuk menyambut diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada Desember 2015.

"INSW tidak hanya mendukung perdagangan intra ASEAN dan perdagangan negara lain, tetapi juga reformasi birokrasi pelayanan publik ekspor impor kepabeanan," tutur dia di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, INSW juga diluncurkan untuk mendorong kelancaran dan kecepatan arus barang ekspor-impor sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional, meningkatkan daya saing nasional dan merangsang investasi.

Pada tingkat regional ASEAN, INSW telah diintegrasikan dengan penerapan "single window" melalui "ASEAN Single Window" bersama dengan sistem negara-negara ASEAN lainnya.

Hal tersebut, kata Menko, untuk mempermudah akses informasi ekspor-impor antarnegara ASEAN yang perdagangannya semakin terbuka pada MEA.

"Semua perizinan data informasi pelayanan kegiatan impor-ekspor dan distribusi harus dilakukan melalui INSW, tidak lagi birokrasi manual dan tatap muka, selama ini menjadi hambatan arus barang, bahkan distorsi membebani konsumen," ujar dia.

Perizinan elektronik, menurut Menko, dapat meningkatkan kepastian usaha, efisiensi perdagangan investasi dan optimalisasi penerimaan negara dalam perdagangan internasional.

Untuk melancarkan pelaksanaan INSW, Menko meminta kerja sama semua pihak serta mengimbau berbagai pihak menjaga independensi dan penguatan kelembagaan INSW.

"Mengingat pentingnya INSW sebagai bagian ASEAN Single Window untuk menghadapi MEA dan efisiensi pelayanan publik maka semua pihak harus sepakat," ujar Darmin.

Kapasitas dan integritas INSW dalam pelayanan publik, tutur dia, apat terwujud dengan tingkat profesionalisme yang tinggi satuan kerja INSW. Untuk itu, diperlukan juga penyediaan anggaran yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengembangan.

Selanjutnya, ia meminta satuan kerja menjamin akurasi data untuk menjaga reputasi sehingga dapat diandalkan pelaku usaha dan masyarakat internasional.

"Terakhir, inovasi INSW harus berkelanjutan agar bisa diandalkan. Mari kita tunjukkan kita bisa," kata dia.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015