Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, menguat 40 poin menjadi 14.625 per dolar AS, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 14.665 per dolar AS.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa harapan pasar terhadap paket kebijakan ekonomi jilid dua yang diumumkan pemerintah hari ini, menjadi salah satu penopang menguatnya rupiah terhadap dolar AS.
"Pasar mendapat harapan dari kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, diharapkan memberi optimisme bagi perekonomian Indonesia ke depan sehingga menjaga laju rupiah untuk kembali bergerak di area positif," ujarnya.
Ia mengharapkan bahwa kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga perekonomian nasional kedepan dapat diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuannya (BI rate).
"Dengan BI rate yang turun, daya beli masyarakat akan meningkat sehingga ekonomi domestik akan bergerak," katanya.
Ia menambahkan bahwa meski laju rupiah masih dibayangi ketidakpastian sentimen global, terutama dari bank sentral AS (the Fed) mengenai kenaikan suku bunga acuannya, sentimen itu lambat laun akan memudar.
"Sentimen the Fed sudah cukup lama diantisipasi pasar, saat ini sebagian pelaku pasar mulai fokus ke dalam negeri," katanya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa menjelang diumumkannya Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II cukup direspons pelaku pasar uang meski tidak terlalu signifikan.
"Kepercayaan pelaku pasar terhadap langkah-langkah pemerintah diharapkan terjaga sehingga menahan tekanan rupiah akibat sentimen eksternal," katanya.
Sementara itu, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah bergerak melemah menjadi 14.728 dibandingkan sebelumnya di posisi 14.696 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015