New York (ANTARA News) - Intelijen Amerika Serikat menyebutkan bahwa hampir 30.000 petempur asing telah pergi ke Irak dan Suriah sejak 2011 dan kebanyakan bergabung dengan ISIS, lapor New York Times seperti dikutip AFP.
Jumlah yang sudah termasuk para petempur Barat termasuk 250 orang Amerika itu dua kali lipat dari yang diperhitungkan semula oleh AS dan bakal mengkhawatirkan para perencana perang AS.
New York Times mengutip sejumlah pejabat intelijen dan penegakan hukum yang menolak mengungkapkan jati diri mereka.
Pada beberapa pekan terakhi ada dugaan bahwa militer AS meremehkan ancaman ISIS.
Presiden AS Barack Obama akan duduk mengetuai pertemuan internasional pada sela Majelis Umum PBB bersama para pemimpin dunia lain guna membahas upaya memerangi ISIS dan ektremisme kekerasan, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015