Pekanbaru (ANTARA News) - Pelaku usaha pada bidang ekpedisi pengiriman surat atau barang mengaku merugi miliaran rupiah karena bandara lumpuh akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
"Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, khususnya wilayah bandara setempat telah mengakibatkan transportasi udara jadi lumpuh," ujar Koordinator Wilayah I Sumatera Asosiasi Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Nana Mulyana di Pekanbaru, Ahad.
Ia contohkan, setiap hari di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terdapat 17 dari 66 kali penerbangan berjadwal yang mengangkut pengiriman barang baik rute domestik dan internasioanal.
Dalam setiap pengiriman barang menggunakan pesawat bisa mencapai tiga ton barang atau enam ton pergi pulang. Jika diakumulasikan, maka ada 102 ton barang tidak bisa dikirimkan dan diterima di Pekanbaru dalam satu hari.
Besaran biaya jasa pengiriman surat atau barang oleh pelaku usaha yang tergabung pada Asperindo di Riau dalam per bulan mencapai Rp15 miliar sampai Rp20 miliar.
"Lumpuhnya jasa tranportasi udara, maka para pebisnis jasa pengiriman ekspres kehilangan pendapatan ratusan juta rupiah per hari atau miliaran rupiah dalam satu bulan," ucapnya.
Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat dari sebelas maskapai mendarat dan tinggal landas di sini.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015