Paris (ANTARA News) - Prancis mengumumkan serangan udara pertamanya terhadap kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di Suriah pada Minggu, setelah memutuskan memperluas serangan bom terhadap kelompok bersenjata itu dari Irak.
Kantor Presiden Prancis menyatakan serangan itu menghantam tanget-target yang diidentifikasi selama misi pengintaian yang dilakukan dalam dua pekan terakhir.
Operasi untuk "memerangi ancaman teroris" ISIS dikoordinasikan dengan mitra regional, demikian menurut pernyataan singkat Kantor Presiden yang dikutip kantor berita AFP.
"Kita akan menyerang setiap saat keamanan nasional kita dipertaruhkan."
Dalam pengumumannya awal pekan ini, Prancis mengutip pertahanan legal sebagai alasan bagi rencana serangannya, dan mengesampingkan serangan darat.
Pesawat-pesawat Prancis sudah terlibat dalam serangan udara terhadap kelompok bersenjata itu di Irak.
Pernyataan pemerintah pada Minggu menyeru satu "respons komprehensif (terhadap) kekacauan Suriah" dan menyatakan: "Penduduk sipil harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, dari Daesh (ISIS) dan kelompok teror lain, juga dari pengeboman mematikan (Presiden Suriah) Bashar al-Assad."
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015