Perajin tempe Antina di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa harga kedelai semula Rp6.200,00 per kilogram ini naik menjadi Rp7.400,00/kg sehingga kenaikan bahan baku tempe dan tahu akan menyulitkan usaha dagang mereka berkembang.
"Jujur saja, kenaikan harga kedelai akan menyulitkan para pedagang berkembang karena penjualan tempe dan tahu juga akan menurun," katanya.
Menurut dia, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berimbas pada sektor riil.
"Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat berpengaruh terhadap perajin tempe karena bahan baku makanan ini masih mengimpor," katanya.
Pedagang tempe, Faiki mengatakan jika nilai tukar rupiah terus melemah dimungkinkan kondisi pasar akan semakin lesu.
"Kenaikan harga kedelai mengakibatkan keuntungan yang diperoleh pedagang turun, bahkan keuntungan berkurang hingga lebih dari 50 persen," katanya.
Ia menambahkan perayaan Hari Raya Iduladha membuat peminat tempe berkurang sehingga pedagang memutuskan libur produksi tempe dalam beberapa hari ke depan.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015