Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin membicarakan solusi krisis Suriah dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz pada Sabtu (26/9) menurut Kremlin.
Dalam pembicaraan lewat telepon atas pemintaan Rusia, kedua pemimpin "bertukar pandangan mengenai masalah keamanan regional, pertama dan yang paling utama, dalam konteks menemukan cara untuk menyelesaikan konflik di Suriah" menurut pernyataan di laman resmi Kremlin.
Menurut Kremlin, mereka juga mendiskusikan "pembangunan kerja sama internasional yang lebih efektif untuk melawan Negara Islam dan kelompok teroris lain."
Sebagai pendukung rezim Damaskus selama satu dekade, Moskow tetap mendukung Presiden Bashar al-Assad sepanjang empat setengah tahun perang yang menewaskan lebih dari 240.000 orang.
Arab Saudi merupakan bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat yang mulai melancarkan serangan udara terhadap kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di Suriah bulan September lalu dan berkeras tidak akan bekerja sama dengan rezim Assad.
Pada Senin, Putin akan menyampaikan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York mengenai rencana untuk Suriah, khususnya ide mengenai perluasan koalisi, yang akan meliputi tentara Assad, untuk melawan ISIS.
Dia juga akan bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama di sela pertemuan itu dan melakukan pembicaraan formal pertama dalam dua tahun.
Rusia belakangan meningkatkan keberadaan militernya di Suriah, mengerahkan lebih banyak pasukan dan pesawat tempur ke satu pangkalan udara serta mengirimkan senjata ke pasukan Assad.
Pekan lalu pasukan Suriah untuk pertama kalinya menggunakan drone Rusia untuk melawan anggota kelompok ISIS.
Pada Sabtu, sumber militer Suriah mengatakan bahwa sedikitnya 15 pesawat kargo Rusia yang mengangkut "perlengkapan dan personel" telah mendarat di pangkalan udara militer Hmeimim di bagian barat Suriah dalam dua pekan terakhir, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015