Jakarta (ANTARA News) - Presiden badan sepak bola dunia FIFA Sepp Blatter yang telah mengatakan akan mundur awal 2016, terancam digulingkan dari jabatannya lima bulan lebih cepat dari janjinya itu menyusul dakwaan kriminal kepadanya yang diajukan pihak berwajib Swiss.
Menurut harian Inggris, The Telegraph, Blatter berada di ambang bahaya diberhentikan oleh komite etik FIFA setelah jaksa menuntut pria berusia 79 tahun itu atas kasus pembayaran untuk Michel Platini dan Jack Warner.
Tidak hanya Blatter, harapan Platini menjadi calon presiden FIFA juga dalam bahaya kendati kemarin bersikukuh bahwa dana 1,3 juta pound yang diberikannyja kepada mantan mentornya itu telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Blatter tetap didakwa Jumat malam setelah diinterogasi oleh para jaksa Swiss yang sedang menyelidiki tuduhan korupsi pada organisasi itu. Blatter membantah melakukan pelanggaran apa pun.
Seorang sumber yang dekat kepada Blatter berkata kepada Telegraph Sport bahwa Blatter tetap akan mundur sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Tidak seperti mantan-mantan koleganya yang dituduh melakukan supa di AS dan tangan kanannya Jerome Valcke yang dibelit kasus mark-up tiket Piala Dunia, Blatter tidak diberhentikan sementara oleh FIFA atau Komisi Etik.
Tapi itu bisa berubah pada beberapa hari ke depan ketika komisi etik diberi akses oleh Kejaksaan Swiss kepada bukti-bukti kejahatan yang diselidiki Kejaksaan Swiss.
Blatter juga akan diinterogasi oleh para penyidik yang sama yang menangani kasus korupsi FIFA ini dan tengah menyelidiki Blatter.
"Jika ada fakta di meja, maka dewan penyelidik dari komite etik akan menggelar prapenyelidikan yang bisa mengantar ke kecurigaan awal. Kecurigaan awal menjadi pengantar ke penyelidikan formal," kata sang juru bicara seperti dikutip The Telegraph.
Jika Blatter dibebastugaskan maka itu akan secara efektif mengakhiri karirnya sebagai Presiden FIFA.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015