Surabaya (ANTARA News) - Menristekdikti Mohamad Nasir mendukung Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPS-NU) "Khadijah" Surabaya untuk membangun perguruan tinggi (PT) berstandar internasional.
"Di sini, SD, SMP, dan SMA yang ada sudah berstandar Cambridge International Examination (CIE), karena itu saya dorong untuk membangun PT berstandar internasional," katanya saat mengunjungi YTPS-NU Khadijah di Wonokromo, Surabaya, Sabtu.
Didampingi Ketua Umum YPTS-NU Khadijah Surabaya, Khofifah Indarparawansa, mantan Rektor Undip Semarang itu menjelaskan standar internasional itu penting karena dunia ke depan akan semakin terbuka.
"Kalau kita tidak menyiapkan sumber daya manusia yang berkelas dunia, maka kita akan semakin ketinggalan. Kalau selama ini, NU berbuat untuk Indonesia, maka ke depan harus berbuat untuk Indonesia dan dunia," katanya.
Menjelang peninjauan ke Perguruan Internasional YTPS-NU di Wonorejo, Surabaya, Menristekdikti mengaku siap memberikan izin rencana pendirian PT berstandar internasional itu, asalkan ada fasilitas (sarana) dan sumber daya (dosen).
"Saran saya, jangan membuka fakultas yang tidak dibutuhkan. Kalau berdiri di Surabaya, maka harus melihat potensi Surabaya itu apa, lalu dirikan fakultas yang sesuai kebutuhan itu," katanya.
Menurut dia, banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap pasar karena dua hal yakni kompetensi atau kualitas lulusan dan kebutuhan pasar yang tidak tergarap.
"Saya yakin Khadijah (YPTS-NU Khadijah) bisa, asalkan punya komitmen yang kuat pasti bisa. Kita punya 134 PTN dan 4.100-an PTS, tapi dua PTN yang masuk 500 universitas terkemuka di dunia," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum YPTS-NU Khadijah Surabaya, Khofifah Indarparawansa, menyatakan perguruan tinggi berstandar internasional itu disiapkan sejak tahun 2009 dan akhir tahun ini akan dimulai pembangunannya.
"Kita punya lahan seluas 14,5 hektare yang akan kita bangun PAUD, SD, SMP, SMA, universitas, asrama siswa dan guru, masjid, perpustakaan, masjid, hotel untuk tamu dan pertemuan, dan supermarket, bahkan masih ada 40 persen open space untuk danau di tengah-tengah," katanya.
Khofifah yang juga menjabat sebagai Mentersi Sosial itu mengharapkan pembangunan akan selesai dalam lima tahun dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IDB).
"Kita juga akan menyiapkan sumber daya manusia selama lima tahun ke depan untuk mendukung lima fakultas yang kita rencanakan yakni STEEM atau sains, teknologi, engineering, ekonomi, dan mathematic," katanya.
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015