New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah sepekan berfluktuasi ditandai dengan kegelisahan atas permintaan di Tiongkok dan persediaan di Amerika Serikat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman November, bertambah 79 sen menjadi berakhir di 45,70 dolar AS per barel, dibantu sebagian oleh pandangan perbaikan ekonomi AS setelah pertumbuhan PDB kuartal kedua direvisi lebih tinggi, lapor AFP dan Xinhua.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, naik 43 sen menjadi menetap pada 48,60 dolar AS per barel di perdagangan London.
Harga minyak melambung naik dan turun selama seminggu tetapi berakhir sekitar satu dolar AS lebih tinggi dari tingkat sebelumnya untuk setiap kontrak.
Namun gambaran kedua permintaan dan pasokan tetap tidak jelas. Ada pernyataan bahwa produksi AS bisa mulai menurun pada harga rendah, namun kekuatan permintaan juga menjadi sebuah kekhawatiran.
Pertumbuhan lemah di Tiongkok yang haus energi tahun ini diperkirakan akan menyebabkan pelambatan di seluruh Asia, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan Selasa, menjadi lembaga utama terbaru yang merevisi turun perkiraan untuk ekonomi nomor dua dunia itu.
Pada saat yang sama, Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengungkapkan keyakinan dalam ekonomi AS pada Kamis, mengatakan ia masih mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunganya pada akhir tahun. The Fed menunda kenaikan suku bunga pada pekan lalu, mengutip kekhawatiran tentang bagaimana pelambatan Tiongkok akan mempengaruhi seluruh dunia.
"Kami melihat stabilisasi atas ekspektasi kami akan melihat tingkat produksi di Amerika terus menurun, dan ini memberikan jalan keluar bagi kekhawatiran kelebihan pasokan yang bergantung di pasar," kata Gene McGillian dari Tradition Energy.
"Ketika Anda melangkah mundur, gambaran lebih besar adalah penurunan tingkat produksi Amerika Utara, yang mungkin hanya akan dipenuhi peningkatan Iran."
Data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes yang dirilis pada Jumat menunjukkan bahwa jumlah rig pengeboran minyak AS yang aktif turun empat rig menjadi 640 rig minggu ini, menandai penurunan mingguan keempat berturut-turut.
Data rig juga mendukung pasar karena pedagang percaya bahwa perusahaan-perusahaan minyak AS terus memotong pengeluaran dalam menghadapi harga minyak rendah.
Pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 1,9 juta barel menjadi 454 juta barel, 96 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu lalu.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS kehilangan 0,5 juta barel menjadi 54 juta barel.
EIA memproyeksikan dalam laporan awal bahwa rata-rata produksi minyak mentah AS mencapai 9,2 juta barel per hari pada 2015 dan 8,8 juta barel per hari pada 2016.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015