Hingga 90 persen masyarakat di Kabupaten Pegunungan Arfak belum menikmati listrik 24 jam sama seperti daerah lain di Indonesia."
Manokwari (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, mendorong pihak eksekutif untuk membangun pembangkit listrik tenaga air di daerah itu guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Hingga 90 persen masyarakat di Kabupaten Pegunungan Arfak belum menikmati listrik 24 jam sama seperti daerah lain di Indonesia," kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pegunungan Arfak Orgenes Wonggor di Manokwari, Sabtu.
Dia mengatakan Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki banyak sungai besar. Di semua distrik (kecamatan) di daerah itu terdapat sungai sehingga dewan mendorong agar pemerintah daerah setempat membangun PLTA.
Ia mengatakan APBD Kabupaten Pegunungan Arfak relatif terbatas untuk membangun LPTA guna memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat.
Oleh karena itu, kata Orgenes, masyarakat setempat berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah pusat membantu membangun PLTA di daerah otonomi baru itu.
Pada kesempatan itu, dia juga mengungkapkan bahwa masyarakat Kabupaten Pegunungan Arfak membutuhkan bantuan rumah layak huni.
Hingga saat ini, katanya, 90 persen dari total jumlah masyarakat setempat tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Selain itu, katanya, infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Pegunungan Arfak juga terbatas sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
"Kami berharap APBD dan APBN untuk pembangunan di Kabupaten Pegunungan Arfak sebab geografis daerah itu sulit dijangkau, butuh biaya yang banyak untuk program-program pembangunan," ujarnya.
Pewarta: Ernes B Kakisina
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015