Pesawat Presiden tidak bisa mendarat di Jambi tadi dan terpaksa kembali ke Jakarta
Pekanbaru (ANTARA News) - Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung menyatakan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke lokasi kebakaran lahan di Provinsi Jambi dan Riau terpaksa dibatalkan karena pekatnya asap membuat pesawat kepresidenan tidak bisa mendarat di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
"Pesawat Presiden tidak bisa mendarat di Jambi tadi dan terpaksa kembali ke Jakarta," kata Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, rombongan Presiden Jokowi awalnya akan meninjau sejumlah lokasi kebakaran di dua propinsi tersebut. Setelah melakukan kunjungan di Jambi, rombongan bergerak melalui jalur darat ke Kecamatan Selensen Kabupaten Indragir Hilir, Riau.
"Saat ini saya terus melakukan kordinasi dengan tim Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) untuk kunjungan Presiden Jokowi," sebut Pangdam.
Ia menyatakan kemungkinan besar Presiden Jokowi akan tetap ke Riau. "Pak Presiden akan ke Riau, namun kita belum mendapatkan jadwal pastinya. Saya sedang menunggu kabarnya dan tim kepresidenan," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan pada Jumat pagi asap pekat menyelimuti sebagian besar wilayah Sumatera karena terdapat 1.465 hot spot atau titik panas yang terindikasi sebagai kebakaran lahan dan hutan.
"Dari pantauan satelit Terra dan Aqua pada pagi ini terjadi peningkatan 440 hot spot dibanding kemarin. Hari ini 1.465 hot spot terpantau dan terkosentrasi di Sumatera Selatan 1.296 titik," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Kemudian di Provinsi Bangka Belitung, dia merinci, terpantau 63 titik panas, lalu di Provinsi Jambi sebanyak 48 titik panas, Provinsi Bengkulu 41 titik panas, Provinsi Lampung 41 titik panas dan Provinsi Bengkulu satu titik panas.
Sedangkan Provinsi Riau yang dalam dua hari terakhir bebas dari titik panas, namun hari ini kembali terpantau sebanyak 16 titik panas.
Sebanyak 16 titik panas di Riau sendiri terpantau dengan wilayah penyebaran di Kabupaten Pelalawan delapan titik, Kabupaten Indragiri Hulu lima titik, Kabupaten Indragiri Hilir dua titik dan Kabupaten Siak satu titik.
"Terdapat 11 dari total 16 hot spot terpantau di Riau itu, merupakan titik api berdasarkan tingkat kepercayaan atau confidance 70 persen," katanya.
Sugarin paparkan, aktifitas kembakaran lahan dan hutan di Sumatera masih terjadi sampai hari tersebut telah menyebabkan visibility atau jarak pandang untuk di Riau menjadi terbatas.
"Untuk Rengat, Indragiri Hulu 100 meter dan Pelalawan 200 meter. Sedangkan di Kota Dumai 1.500 meter dan Kota Pekanbaru 4.000 meter," terangnya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015