Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo ditutup menguat pada Jumat, setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan kenaikan suku bunga AS pada akhir 2015. Kenaikan ini mengabaikan laporan inflasi Jepang yang lemah serta harapan terhadap yen yang juga lemah
Indeks acuan Nikkei 225 pulih di sore hari setelah Yellen mengatakan pada Kamis bahwa perbaikan dalam ekonomi AS "mungkin akan memerlukan kenaikan awal suku bunga Federal Fund tahun ini."
Yellen membuat pernyataan seminggu setelah bank sentral AS memutuskan menunda kenaikan suku bunga pertama dalam hampir 10 tahun.
Sebuah kenaikan suku bunga akan cenderung meningkatkan dolar terhadap yen -- sebuah nilai tambah untuk profitabilitas eksportir Jepang -- karena investor mencari aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi.
Indeks Nikkei menguat 1,76 persen atau 308,68 poin menjadi ditutup pada 17.880,51, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 1,88 persen atau 26,84 poin menjadi 1.453,81.
Saham Japan Tobacco (JP) menjadi salah satu pencetak keuntungan besar, menambahkan 3,85 persen menjadi 4.146 yen, setelah Bloomberg News mengatakan perusahaan itu dalam pembicaraan dengan Reynolds America untuk membeli merek Natural American Spirit dalam kesepakatan 5,0 miliar dolar AS.
JT menolak untuk mengomentari laporan tersebut saat dihubungi oleh AFP.
Sharp yang berbasis di Osaka jatuh 5,80 persen menjadi 146 yen setelah produsen barang elektronik yang sedang kesulitan itu mengatakan akan gagal memenuhi proyeksi laba operasi untuk paruh pertama tahun ini.
Pada Jumat pagi, data resmi Jepang menunjukkan penurunan 0,1 persen inflasi inti pada Agustus dibanding tahun sebelumnya, penurunan pertama sejak April 2013.
Di pasar uang, dolar menguat menjadi 120,44 yen dari 120,29 yen pada Kamis di New York.
(A026)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015