Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, HR Agung Laksono, di Jakarta, Selasa, menyatakan, Indonesia seharusnya bereaksi keras terhadap Israel agar segera terjadi penghentian agresi di Jalur Gaza dengan korban berjatuhan di lingkup warga sipil. "Presiden perlu melobi pemimpin negara-negara Arab dan Uni Eropa untuk bersama-sama mendesak penghentian agresi Israel ke Palestina," tandasnya lagi ketika melantik 14 orang Dewan pengganti antar waktu (PAW) di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Agung Laksono juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan cepat seperti mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang telah menjadi korban agresi Israel di Jalur Gaza. Ia menambahkan, pihaknya amat memaklumi reaksi keras rakyat Indonesia dan masyarakat di belahan dunia yang diwujudkan dalam berbagai unjuk rasa mahasiswa, elemen masyarakat, partai-partai politik, dan berbagai kelompok lainnya karena brutalnya serangan Israel terhadap rakyat Palestina. Sebagaimana diberitakan berbagai media, sedikitnya 500 warga Palestina telah tewas termasuk wanita dan anak-anak, serta lebih 2000 orang menderita luka-luka. "Kami berharap, beberapa hari ke depan situasi akan membaik, bukan sebaliknya," kata Agung Laksono yang juga Presiden Parlemen se-Asia ini. Selain itu, ia juga mengharapkan, dunia harus bereaksi keras, bahkan PBB segera bertindak cepat untuk menghentikan agresi ini. Ia terus terang sangat menyayangkan DK PBB telah gagal menyerukan gencatan senjata. ""PBB telah gagal meloloskan pernyataan seruan gencatan senjata karena adanya keberatan Amerika Serikat dan Inggris," katanya. Kegagalan ini, lanjutnya, merupakan hal yang sangat disesalkan oleh kita semua. "Karena itu, Indonesia harus bereaksi keras dengan melobi mitranya di berbagai kawasan untuk menekan Israel agar segera menghentikan agresinya. Dan Pemerintah RI harus segera mengirim bantuan ke sana bersama dengan negara lainnya," tandas Agung Laksono lagi. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009