Lebih dari Rp500 triliun yang akan dikucurkan pihak Russian Railways di Kaltim."

Samarinda (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan kunjungan kerjanya ke Rusia pada pekan lalu sudah sesuai aturan dan mendapatkan izin dari Presiden melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Kunjungan yang kami lakukan bukan kunjungan yang bebas dan tidak mungkin seorang gubernur melakukan kunjungan kerja ke luar negeri tanpa seizin Presiden," jelas Awang Faroek di Samarinda, Kamis.

Ia menjelaskan kunjungan kerja Rusia dalam rangka menindaklanjuti perjanjian kerja sama yang sebelumnya dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan kemudian saat ini dilanjutkan Presiden Joko Widodo.

"Jadi, kalau ada berita-berita yang mengatakan gubernur pelisiran, itu saya bantah dan tidak benar. Berita itu menyesatkan dan tidak boleh diterima masyarakat," tambahnya di hadapan jamaah shalat Idul Adha di Masjid Al Mukmin, Komplek Lamin Etam Samarinda.

Kunjungan kerja Gubernur Awang Faroek bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kaltim ke Rusia dilakukan pada 12-22 September 2015.

Menurut Awang Faroek, hasil kunjungan kerja tersebut sudah dilaporkan kepada beberapa menteri, salah satunya mengenai tindak lanjut kerja sama proyek perkeretaapian di Kaltim.

Pihak Russian Railways selaku calon investor setuju untuk mengubah proyek kereta api yang awalnya hanya untuk angkutan batu bara, menjadi pengangkut sumber daya alam, sehingga kereta api itu nantinya juga bisa membawa minyak kelapa sawit dari perkebunan, kayu hasil hutan tanaman industri dan sumber daya alam lainnya.

"Selain itu juga memungkinkan kereta api tersebut nantinya bisa mengangkut penumpang," tambahnya.

Ia menambahkan pihak Russian Railways juga berencana membangun Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Industri Buluminung di Penajam Paser Utara, serta beberapa proyek lainnya di Kaltim.

"Lebih dari Rp500 triliun yang akan dikucurkan pihak Russian Railways di Kaltim," ujar Awang Faroek.

Selain itu, gubernur juga menyakinkan pihak Rosatom, salah satu lembaga nuklir atom di Rusia, agar di Kaltim juga bisa berdiri pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dalam kunjungan kerjanya, Awang Faroek juga bertemu 50 orang mahasiswa asal Kaltim yang sedang mengikuti pendidikan teknologi perkeretaapian di Rusia.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015