Semarang (ANTARA News) - Lima awak kapal nelayan Mugi Berkah yang hilang setelah bertabrakan dengan sebuah kapal tongkang di perairan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, belum berhasil ditemukan.
Kepala Badan SAR Nasional Kota Semarang Agus Haryono, Kamis, mengatakan, penyisiran petugas gabungan dilakukan sejak pagi hingga sore.
"Pencarian dilakukan di radius lima kilometer di sekitar lokasi kecelakaan," katanya.
Menurut dia, saat kejadian pada Rabu (23/9), posisi kapal nahas tersebut masih dipermukaan.
Saat ini, lanjut dia, posisi kapal kemungkinan sudah tenggalam di perairan Laut Jawa yang memiliki kedalaman hingga 32 meter.
Ia menuturkan pencarian telah dihentikan dan akan dilanjutkan Jumat (25/9).
Petugas gabungan, kata dia, akan kembali melakukan penyisiran serta meminta bantuan nelayan untuk ikut melakukan pencarian.
Sebelumnya, Petugas gabungan SAR dan Kepolisian Air masih mencari lima nelayan yang hilang menyusul tabrakan antara kapal nelayan Mugi Berkah dan sebuah kapal tongkang di perairan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
"Lima orang masih hilang karena terseret ombak," kata Agus.
Ia menuturkan kecelakaan nahas yang menewaskan tiga nelayan tersebut terjadi pada Rabu (23/9) siang.
Menurut dia, peristiwa itu sendiri bermula ketika kapal Mugi Berkah yang sedang menarik jala di sekitar 20 mil di sekitar Laut Jawa.
Di saat bersamaan, melaju kapal Ekspres 1 yang melaju menarik sebuah kapal tongkang.
"Kapal Ekspres 1 berhasil menghindari Mugi Berkah, tetapi kapal tongkang yang ditarik itu tetap menabrak," katanya.
Sembilan nelayan, kata dia, berhasil menyelamatkan diri, dua nelayan diselamatkan dalam kondisi terluka.
Tiga nelayan meninggal, masing-masing Bonari (65) warga Korowelang Anyar, Solekhan (60), warga Pidodo Wetan, dan Sinuwun (55) warga Pidodo Kulon, Kabupaten Kendal.
Sementara lima korban hilang diketahui bernama Ratman, Supri, Muhlisin, Sapawi, dan Muhamad.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015