Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama, di Jakarta, Kamis petang, menyatakan, hingga saat ini diduga satu jemaah haji Indonesia menjadi korban insiden Mina, saat beribadah melempar jumroh aqabah.
Untuk memastikan itu, menurut keterangan Kementerian Agama itu, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit itu.
Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban sedang diidentifikasi dan dharapkan dalam waktu tidak lama identitas jemaah haji Indonesia itu bisa diinformasikan.
Insiden itu diduga karena ada jemaah yang akan ber-jumroh aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab. Karena terhenti, jamaah pada barisan belakang mendorong jemaah di depan mereka, sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua menjadi korban.
Insiden pada pukul 07.30 waktu setempat di Mina itu terjadi di Jalan Arab 204. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid.
Jalan yang biasa mereka gunakan Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia.
Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid.
Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalan Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.
Kementerian Agama menyatakan, untuk mencegah lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi.
PPIH Arab Saudi, kata pernyataan itu, sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jamarat. dengan mengeluarkan larangan melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00–11.00 pada 10 Dzulhijjah.
Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau tidak melontar jumrah mulai pukul 13.00–16.00 waktu setempat.
Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jamaah dan itu kebanyakan dari jamaah dari negara-negara Arab dan Afrika (Mesir).
Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline Kementerian Agama di +966543603154.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015