Lebak (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan pemerintah mengalokasikan dana pembangunan revitalisasi pasar tradisional mencapai Rp1,2 triliun.
"Semua dana pembangunan itu dialokasikan dari APBN 2015," kata Mendag saat kunjungan di Kabupaten Lebak, Kamis.
Mendag mengatakan dana Rp1,2 triliun itu untuk revitalisasi 1.000 pasar tradisional hingga tahun 2019.
Pembangunan revitalisasi pasar tradisional itu di daerah tertinggal,termasuk Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Saat ini, pasar rakyat dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat karena bisa menampung produksi komoditas pertanian dan perkebunan juga produk unggulan daerah.
Kehadiran pasar tradisional tersebut dapat menggairahkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Karena itu, pihaknya pemerintah mengalokasikan pembangunan revitalisasi pasar-pasar tradisional.
"Kami yakin revitalisasi ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat guna mendukung basis ekonomi daerah," katanya.
Menurut dia, tujuan pembangunan revitalisasi pasar tradisional guna meningkatkan pendapatan para pedagang juga pelaku-pelaku ekonomi yang ada di masyarakat.
Selain itu juga memudahkan akses transaksi jual beli dengan nyaman tanpa kumuh dan jorok.
Pembangunan revitalisasi ini untuk sarana dan prasarana serta manajemen pengelolaan pasar tersebut.
Sebab pasar rakyat itu sebagai sarana perdagangan juga titik distribusi barang yang strategis untuk mengawal harga dan mengendalikan inflasi.
"Saya kira pasar dapat mengendalikan gejolak harga dan stok barang relatif stabil dengan mampu menyatukan harga dan pendistribusian," ujarnya menjelaskan.
"Kami berharap Lebak yang menerima bantuan pembangunan revitalisasi pasar tradisional itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
Kunjungan Mendag Thomas Lembong dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana di Kabupaten Lebak sebelumnya telah membagikan hewan kurban di Kecamatan Curugbitung.
Pewarta: Mansyur
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015