Seperti yang disampaikan putrinya, Pia Ariestiana Rinanda Nasution, Buyung memiliki keinginan untuk keliling dunia di hari tuanya.
"Impian ayah itu banyak. Ayah ingin di hari tuanya jalan-jalan ke Rusia, Pulau Komodo, Alaska, New Zaeland," kata Pia usai acara pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis.
Namun, impian Buyung tersebut tidak bisa diwujudkan sejak ia menderita gagal ginjal.
"Tetapi itu tidak mungkin sejak ayah sudah gagal ginjal. Mulai Desember 2014, ayah harus cuci darah setiap seminggu tiga kali," ungkap Pia.
Namun, ketiga anak Buyung lega karena menjelang tutup usia, Buyung masih bisa merayakan ulang tahun pernikahan dengan istrinya Tengku Sabariah Sabaroedin yang ke-60.
"Ayah terlihat sangat happy, walau kondisinya lemah," ujar Pia.
Menurut Pia, sebelum acara tersebut digelar pada 15 Agustus 2015, Buyung sempat masuk Unit Gawat Darurat pada siang harinya.
"Ulang tahun pernikahannya sebenarnya pada 11 Agustus tapi dirayakan 15 Agustus. Ayah terlihat sangat happy, walau lemah pakai oksigen bolak balik," jelas Pia.
"Kami bersyukur melihat ayah pergi setelah acara itu diselenggarakan karena keinginannya kuat sekali untuk acara itu," tutur Pia.
Buyung wafat pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Rabu, pukul 10.15 WIB.
Buyung dimakamkan secara militer tepat disamping makam putra pertamanya Iken Basya Rinanda Nasution yang wafat pada Jakarta, 14 Mei 2010 dan makam putrinya Tia Rinanda Nasution yang wafat pada 14 januari 1977.
Pewarta: Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015