Arafah (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta maaf atas kekurangan pelayanan dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
"Masih banyak hal yang menjadi kekurangan kami," kata Lukman pada sambutan pelaksanaan wukuf di Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Rabu.
Ia menyebut salah satunya adalah masih ada tenda di Arafah yang roboh akibat angin kencang semalam.
Kemudian, ia juga mendapat laporan dari jamaah masih ada alat penyejuk udara yang mati, serta banyak kekurangan lainnya.
Sebagai penanggung jawab utama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) ia berkomitmen hal-hal seperti itu tidak akan terulang pada musim haji mendatang.
"Seusai musim haji ini, pemerintah akan secara resmi menyampaikan ke pemerintah Arab Saudi agar fasilitas di Arafah ditingkatkan," katanya.
Ia mengakui tenda yang dipakai di Padang Arafah tidak sebagus tenda di Mina. Lukman mengatakan akan mendukung penuh pemerintah Arab Saudi yang berencana membuat permanen tenda di Arafah.
Makna Wukuf
Lebih jauh ia menyatakan wukuf adalah waktu merenungkan jati diri dan kemanusiaan sebagai khalifah di bumi.
"Sudah sejauh apa yang sudah kita lakukan dalam sampai saat ini. Itu penting untuk direnungkan. Melakukan wukuf, untuk mencapai puncak kearifan kita," kata Lukman.
Pada kesempatan itu, ia juga berpesan agar tidak hanya berdoa untuk kebaikan dan keselamatan diri dan keluarga, namun juga untuk negara dan bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan kondisi Indonesia terus membaik. Pemimpinnya memiliki rasa kasih sayang kepada rakyatnya, rakyatnya punya rasa cinta kepada pemimpinnya," ujar Lukman.
Indonesia merupakan negara pengirim jamaah haji terbesar yaitu mencapai 168.800 orang yang terdiri dari 155.200 jamaah reguler dan 13.600 jamaah khusus.
Sementara total jamaah dari seluruh dunia berdasarkan pemberian visa haji oleh Arab Saudi mencapai 1,4 juta orang dan bila ditambah dengan jamaah dari negeri Saudi sendiri, total jamaah tahun ini mencapai dua juta orang.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015