"Telepresence robot ini memungkinkan seseorang berada di tempat lain seolah-olah leluasa bergerak dalam suatu ruang dan berkomunikasi dengan orang lain," ujar Khoswanto, di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, di bagian atas robot ini terpasang tablet untuk merekam gambar di depannya untuk kemudian dikirim ke narasumber (obyek) yang ada di tempat jauh melalui jaringan internet.
"Pergerakan (motor) robot ini dikontrol mikrokontroler di bagian bawah robot. Mikrokontroler inilah yang berkomunikasi dengan tablet dengan fungsi menerima pesan dari komputer, tablet lain atau ponsel yang dioperasikan seorang (instruktur)," jelasnya.
Menurut dia, komunikasi antara mikrokontroler dengan tablet yang terpasang di bagian atas robot menggunakan sistem Bluetooth, sedangkan dari tablet ke computer atau ponsel yang dipegang instruktur menggunakan jaringan internet/wifi atau internet lokal.
"Robot bisa berjalan menggunakan roda, namun kelemahannya ketika ada tangga, maka ia akan terjatuh, sehingga harus menggunakan tiga sensor untuk mengukur jarak, kecepatan, dan halangan yang ada di sekitarnya," tuturnya.
Ia berharap inovasi ini bisa diperbanyak agar masyarakat bisa memanfaatkan berkomunikasi jarak jauh yang murah dan efisien dan akan mengembangkan dengan penambahan sensor di bawah untuk menghindari halangan.
"Jadi ketika robot berjalan dan di depannya ada halangan, maka dia akan berhenti atau bahkan berputar mengelilingi haangan itu sehingga tidak menabraknya," jelasnya.
Pewarta: Indra Setiawan dan Laily Shandi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015