Pekanbaru (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Kampar, Provinsi Riau, menetapkan mantan anggota DPRD Kampar berinisial MR sebagai tersangka pembakar lahan di daerah Rimbo Panjang.
"Benar, kita tetapkan yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka kemarin setelah pemeriksaan sejumlah saksi ditemukan adanya unsur kesengajaan membakar lahan," kata Kepala Urusan (Paur) Hubungan Masyarakat Polres Kampar Ipda Deni Yusra saat dihubungi Antara dari Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa penangkapan MR (54) berawal ketika kebakaran besar terjadi di daerah Rimbo Panjang pada awal September lalu. MR ditangkap pada Minggu (20/9).
Berawal dari kebakaran tersebut, petugas melakukan penyelidikan dan menjurus ke MR sebagai pelaku pembakaran.
"Kebakaran berawal dari tanah kavling milik tersangka di Rimbo Panjang. Saat itu tersangka membakar lahan miliknya yang seluas satu hektar namun menjalar ke lahan lain hingga menyebabkan kebakaran mencapai puluhan hektar," jelasnya.
Selain mengamankan MR, petugas juga mengamankan tiga pelaku lainnya termasuk salah seorang di antaranya adalah pegawai negeri sipil (PNS) berinsial DH (53).
DH diringkus petugas bersama anaknya berinisial FZ (27) setelah keduanya kedapatan membakar lahan miliknya di Kecamatan Tambang guna keperluan perluasan perkebunan.
"Keduanya turut telah ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Secara keseluruhan Polres Kampar dalam sepekan terakhir telah menetapkan empat orang tersangka pelaku pembakar lahan. Selain ketiga pelaku itu, petugas juga mengamankan seorang warga Pekanbaru yang melakukan pembakaran lahan kavling di Rimbo Panjang. Pelaku berinisial MH ditangkap terpisah pada 9 September lalu.
Saat ini seluruh tersangka diamankan di Mapolres Kampar guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya Tim Penegakan Hukum Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan Riau menetapkan 48 tersangka pelaku pembakaran lahan termasuk seorang pejabat korporasi yang bergerak dibidang perkebunan hingga Minggu (20/9).
Pewarta: azar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015