"Kabut asap di wilayah kita sangat tebal terutama pada pagi dan sore hari hingga pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas," kata Kepala Seksi Bencana BPBD dan Pemadam Kebakaran Kota, Satriadi, di Palangka Raya, Rabu.
Walau begitu, kata dia, jarak pandang sedemikian itu bukan karena kebakatan lahan dan hutan di sana, melainkan, "Kabut asap ini adalah kiriman dari daerah lain. Letak Palangka Raya yang berada di tengah maka kita seolah menjadi kawasan lumbung asap."
"Itu terjadi karena angin dari sini tidak kuat mendorong asap ke wilayah lain. Angin darat tak mampu mendorong angin laut," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015