"Kita ditinggalkan orang yang punya integritas tinggi dan keberanian moral," kata Anhar usia melayat ke rumah duka Jalan Poncol Lestari No. 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu.
"Dia tidak karena sudah jujur. Integritas dirinya tidak goyang," tambah dia.
Anhar mengenal Buyung saat dia menjabat sebagai Pembantu Dekan di Universitas Atmajaya. Saat itu, Buyung merupakan aktivis yang berjuang melawan penguasa Orde Baru.
"Saat orasi di Atmajaya, dia bilang kita harus berjuang melawan otoriter," ujarnya.
Adnan Buyung meninggal dunia pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Rabu pagi, setelah bertahun-tahun menderita komplikasi penyakit ginjal, lambung, dan paru-paru.
Jenazahnya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kamis (24/9), setelah salat Idul Adha.
Adnan Buyung, yang lahir di Jakarta pada 20 Juli 1934, dikenal sebagai pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang aktif memperjuangkan penegakan hukum dan demokrasi.
Ia pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum tahun 2007-2009, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015