Seattle (ANTARA News) - Presiden Tiongkok Xi Jinping menolak tuduhan bahwa Beijing mendukung pencurian komersial di dunia maya, dan menganggap tindakan itu sebagai praktik kejahatan yang harus dihukum berdasarkan undang-undang.
"Tiongkok adalah pembela gigih cybersecurity (keamanan dunia maya). Tiongkok juga merupakan korban dari aksi peretasan," kata Presiden Xi Jinping, Rabu.
Pernyataan tersebut dia sampaikan, pada hari pertama kunjungan kenegaraannya ke Amerika Serikat, kepada para hadirin yang sebagian besar adalah pengusaha AS.
"Pemerintah Tiongkok tidak terlibat dalam pencurian komersial dalam bentuk apapun atau mendorong atau mendukung upaya pencurian tersebut oleh siapa saja," kata Presiden Xi.
Xi berada di bawah tekanan Pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok peretas asal Tiongkok yang diduga mencuri rahasia dan kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan AS dengan meretas jaringan komputer mereka.
Menanggapi tekanan itu, Xi mengatakan Tiongkok siap untuk mengadakan sebuah "mekanisme dialog bersama tingkat tinggi" dengan Amerika Serikat dalam upaya memerangi kejahatan dunia maya.
Dalam respon yang jelas terhadap ancaman AS untuk menerapkan sanksi hukuman kepada para pejabat Tiongkok yang diduga melakukan peretasan komersial, Xi mengatakan pencurian di dunia maya adalah kejahatan yang perlu dituntut di pengadilan.
"Pencurian-pencurian dan peretasan komersial di dunia maya terhadap jaringan pemerintah adalah kejahatan yang harus dihukum sesuai dengan hukum dan perjanjian internasional yang relevan," kata Presiden Tiongkok itu.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015