Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia optimistis asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2016 yang telah disepakati dengan Komisi XI DPR RI sebesar Rp13.900 per dolar AS dapat tercapai.
Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini asumsi nilai tukar tersebut dapat terealisasi karena fundamental ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren membaik kendati ekonomi domestik tengah melambat.
"Kalau kita memproyeksi akhir 2015 kemudian per kuartal sampai dengan akhir 2016 pertumbuhan ekonomi berapa, inflasinya berapa, capital account (neraca modal) seperti apa, dan transaksi berjalan seperti apa, itu kemudian bisa kita lihat nilai tukarnya. Jadi yang ingin kami sampaikan bahwa memang kalau di Rp13.700-Rp13.900 itu adalah kisaran yang kita lihat sepanjang 2016 akan bisa dicapai," ujar Agus usai raker dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa malam.
Bank Indonesia sendiri sebelumnya memproyeksikan nilai tukar rupiah pada 2016 akan berada di kisaran Rp13.400-Rp13.700 per dolar AS, lalu diperlebar menjadi Rp13.400-Rp13.900 per dolar AS, kemudian direvisi kembali menjadi Rp13.700-Rp13.900 per dolar AS.
Namun, lanjut Agus, sejumlah faktor tentunya dapat mempengaruhi volatilitas nilai tukar rupiah seperti realisasi penyaluran anggaran, pelaksanaan reformasi struktural, dan juga dari sisi eksternal bagaimana perbaikan ekonomi dunia pada 2016 mendatang.
"Kita juga jelaskan bahwa pada kuartal IV 2015 dan kuartal I 2016 itu kondisinya (rupiah) masih cukup tertekan, tetapi kalau nanti di semester II BoP (balance of payment/neraca pembayaran) surplus itu bisa tercapai," kata Agus.
Agus menambahkan, asumsi nilai tukar rupiah tersebut tentunya juga telah mempertimbangkan rencana kenaikan suku bungan oleh Bank Sentral AS The Fed.
"Kita tahu bahwa The Fed dalam pengumumannya jika ia menaikkan maka akan regular naik (suku bunganya), tapi kan pernyataan terakhir dan juga inflasi AS yang kelihatannya mungkin mundur sampai dua tahun, tentu dinamika itu ada," ujar Agus.
Dari 1 Januari 2015 hingga 22 September 2015, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp13.797 per dolar AS. Bank Indonesia memperkirakan pada triwulan III 2015 akan mencapai Rp13.800 per dolar AS dan diperkirakan akan berada di Rp14.000 per dolar AS pada triwulan IV 2015.
Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Selasa (22/9) mencapai level Rp14.486 per dolar AS, melemah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai Rp14.451 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015