Lomba berikutnya akan dilakukan 24-25 Okober di 18 lokasi di Indonesia dengan tema yang berbeda

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima panitia dan pemenang lomba pembuatan perangkat lunak atau aplikasi teknologi informasi bertajuk Hackathon Merdeka 2015 di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

"Barusan teman-teman yang menang Hackathon satu bulan lalu melaporkan hasilnya kepada Presiden," kata Menkominfo Rudyantara di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan ada lima program aplikasi yaitu empat bersifat laporan atau informasi dari peran serta masyarakat dan satu mengarah ke e-commerce (bisnis perdagangan dalam jaringan).

Ia menyebutkan lomba itu diikuti 300 peserta.

Mendag dan Mentan hadir dalam pertemuan itu karena aplikasi yang diciptakan berkaitan dengan perdagangan, distribusi dan pertanian.

"Salah satu aplikasi yang dikembangkan adalah bagaimana masyarakat berpartisipasi menginformasikan melalui SMS harga pangan di daerah, informasi itu akan di-pool di Jakarta dan bisa dianalisis harga di setiap daerah tertentu," katanya.

Menurut dia, berdasar informasi itu dapat diketahui secara riil harga di pasar di setiap daerah.

"Lomba berikutnya akan dilakukan 24-25 Okober di 18 lokasi di Indonesia dengan tema yang berbeda," katanya.

Sementara itu Katua Panitia Hackathon Merdeka 2015 Ainun Najib mengatakan setelah disempurnakan pada Selasa ini lima pemenang mempresentasikan aplikasi itu kepada Presiden.

"Ini merupakan kerja sama kami dengan Kantor Staf Kepresidenan," kata Ainun yang juga tokoh di Komunitas Programer Seluruh Indonesia Code4Nation.

Ia menyebutkan problem pada Hackathon I adalah harga komoditas pangan.

Ainun menyebutkan hasil aplikasi itu akan ditindaklanjuti oleh kementerian terkait.

"Hackathon kedua nanti temanya adalah Sumpah Pemuda yang akan digelar Oktober 2015, kita akan serentak di 18 kota se-Indonesia dari Sumatera sampai Maluku," katanya.

Aplikasi yang akan diciptakan ditujukan untuk mencoba menyelesaikan masalah data kependudukan misal data penduduk miskin, anak telantar putus sekolah, BPJS dan lainnya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015