Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil "curhat" (menjelaskan) sisa utang dalam pelaksanaan Peringatan Konferensi Asia Afrika pada April 2015 kepada tiga menteri Kabinet Kerja saat Rapat Koordinator Penyerapan Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Bandung, Selasa.

"Terkait pelaksanaan KAA kemarin, itu masih ada Pak Menteri sekian persen belum dibayar. Sekian miliar kami masih ngutang ke kontraktor, EO, dan lain-lain," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam rakor yang berlangsung di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B Panjaitan, Ketua Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, langsung merespons penjelasan Emil tersebut.

"Itu tuntas akan dibayarkan ke Anda, tapi balik ke proses. Masalah legalnya sudah saya undang BPK untuk memverifikasi dan anggarannya sudah ada dari Menteri Keuangan. Jangan khawatir. What I've promised I'll deliver to you," kata dia.

Dalam rapat tersebut Emil juga mengungkapkan bagaimana upayanya memenuhi tuntutan masyarakat terhadap dia selaku pemimpin baru sering berbenturan dengan aturan.

"Tuntutan masyarakat tinggi kepada kami pemimpin baru, di sisi lain banyak berbenturan dengan aturan," kata dia.

Ia mencontohkan bahwa satu camat di Kota Bandung diperiksa aparat penegak hukum karena melakukan penunjukkan langsung dalam pengadaan spanduk KAA senilai Rp30 juta.

"Camat itu sampai harus diperiksa APH (aparat penegak hukum) hanya karena beli spanduk KAA Rp30 juta. Kenapa beli di toko a bukan di toko b," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015