Kuta, Bali (ANTARA News) - "Ilmuwan dan akademisi dari Indonesia diharapkan menjadi penentu kemajuan teknologi 5G karena selama ini hanya menjadi target pasar dan pengguna," kata Dr Sigit Jarot, selaku Ketua Forum 5G Indonesia (I5GF).
Dalam acara Internasional Conference and Exhibition (Kode) 2015, di Legian, Kuta, Bali, Senin, pihaknya secara resmi mewakili Forum 5G Indonesia menandatangi note kerjasama dengan Forum Mobile 5G Jepang (Japan 5GMF).
"Ini saatnya ilmuwan Indonesia membuat lompatan kuantum dengan menjadi penentu di teknologi 5G," ujar Jarot.
Menurut dia, secara kemampuan SDM Indonesia cukup mumpuni dan handal, namun hanya belum terorganisir sehingga perlu adanya saling sinergi satu sama lain.
Ia mengakui pembahasan teknologi konektivitas 5G sudah mulai ramai di sejumlah kalangan akademisi, industri dan operator telekomunikasi dunia yang juga mulai membangun forum itu.
"Sedangkan ilmuwan Indonesia membentuk Forum 5G Indonesia atau (I5GF) pada 1 Juli 2015," ujarnya.
Indonesia sebagai pasar terbesar ke-4 dunia dengan jumlah pelanggan komunikasi mobile mencapai 287 juta pada 2015 dan akan terus bertambah memang menduduki posisi yang signifikan dalam dunia teknologi komunikasi ke depan.
"Untuk itu, Indonesia sepatutnya bisa menentukan standar teknologi 5G yang cocok dan sesuai kondisi serta karakter bangsa sehingga harus bersiap mengantisipasi standar dan frekuensi yang akan digunakan, termasuk aturan dan jenis perangkat yang akan membanjiri pasar ke depan," ujarnya.
Ketua Panitia Code Bali, Rudi Lumanto, menambahkan kegiatan Kode itu akan berlangsung mulai 21-23 September 2015 yang menyajikan paparan para pakar dunia di bidang teknologi 5G, sekuriti dunia internet dan pembahasan pendekatan teori chaos untuk menjawab tantangan ke depan.
"Dalam kegiatan ini juga menggelar lomba menemukan kode-kode tersembunyi pada sebuah jaringan internet yang diikuti sejumlah kalangan baik dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Oleh sebab itu, peserta, harus mampu membaca kode-kode yang tersedia di alam dan kejadian yang hadir di sekeliling kita. "Hal itu sebagai isyarat yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab tantangan teknologi komunikasi dan sekuriti ke depan," ujar dia.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015