Semarang (ANTARA News) - Kementerian Sosial (Kemensos) optimistis dapat berkontribusi untuk menekan angka kemiskinan sebesar satu persen dari total target penurunan angka kemiskinan nasional sebesar empat persen.
"Intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan berada di 19 kementerian," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai peluncuran program Desa Sejahtera Mandiri di Desa Ngrawan, Getasan, Kabupaten Semarang, Senin.
Ia menargetkan penurunan angka kemiskinan manjadi sekitar tujuh hingga delapan persen pada 2019.
Sejumlah kementerian, kata dia, siap berkontribusi untuk menurunkan angka kemiskinan.
Kementerian yang dipimpinnya optimistis mampu memberi kontribusi menurunkan angka kemiskinan hingga satu persen, kemudian Kementerian Pertanian sekitar 1,5 persen, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan sekitar setengah persen.
Tidak kalah penting, lanjut dia, kementerian yang membidangi infrastruktur juga turut berperan penting.
"Infrastruktur penting dalam upaya menekan angka kemiskinan," katanya.
Sejumlah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah disiapkan Kementerian Sosial.
Salah satu program yang sudah disiapkan dan dilaksanakan yakni program keluarga sejahtera.
"Program keluarga sejahtera formatnya lima tahun, sehingga pada tahun keenam sudah bisa diwisuda sebagai keluarga yang sejahtera," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik melaporkan pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 860.000 orang dibanding kondisi September 2014 yang mencapai 27,73 juta orang (10,96 persen).
BPS juga mengukur indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2015 meningkat dibandingkan Maret 2012, Maret 2013, dan Maret 2014.
Indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2015 sebesar 0,535, meningkat dari Maret 2014 yang ada di level 0,435, Maret 2013 sebesar 0,432, dan Maret 2012 sebesar 0,473.
Pewarta: I.C. Senjaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015