Depok (ANTARA News) - Kejuaraan nasional Equestrian 2015 di Arthayasa Stables, Depok, Jawa Barat, Minggu, dapat dijadikan ajang pertandingan antar klub, sekaligus ajang untuk seleksi calon atlet yang akan masuk ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
"KONI memanfaatkan kejuaraan ini untuk menyeleksi atlet yang akan masuk ke Prima. Salah satu alasannya untuk menghemat waktu. Apalagi kejuaraan ini juga mendatangkan wasit internasional," kata Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, di sela perlombaan.
Kejuaraan yang digagas oleh Equinara Horse Sports dan didukung KONI Pusat ini memperlombakan nomor show jumping (lompat rintangan) mulai dari ketinggian 50 cm hingga 140 cm.
Selain kejurnas, kejuaraan yang didukung penuh oleh Kemenpora itu juga digunakan ajang Pra-PON 2016.
Beberapa nama atlet yang telah punya nama turun pada kejuaraan cukup bergengsi di Tanah Air. Sebut saja, Ferry Wahyu Hadiyanto yang mampu menyumbangkan medali emas pada SEA Games 2015 di Singapura. Selain itu ada Nadia Marciano yang pada kejuaraan ini mampu merebut Piala KONI Pusat.
Selain itu, ada 60 atlet dengan 60 kuda yang juga bersaing pada kejuaraan ini. Mereka datang dari 18 klub dan selama ini menjadi penyumbang atlet untuk masuk Prima dan diproyeksikan untuk turun pada kejuaraan internasional yang telah terjadwal.
"Kejurnas ini juga kami gunakan pendataan calon atlet Prima. Selanjutnya, kita akan melakukan seleksi jika akan dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan internasional," kata Ketua Satlak Prima, Suwarno, di sela perlombaan.
Menurut dia, Satlak Prima tidak hanya mendata atlet yang turun di nomor show jumping saja, namun juga nomor tunggang serasi, eventing dan endurance. Selanjutnya, nama-nama atlet akan digodok dan selanjutnya masuk pelatnas Prima.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Equestrian 2015, Adinda Yuanita, mengatakan meski levelnya hanya kejurnas, pihaknya telah mempersiapkan diri dengan baik.
Apalagi, pihaknya juga mendatangkan ofisial internasional. Hal ini dilakukan agar kejuaraan ini berjalan dengan lancar.
"Ofisial internasional ini menjadi jaminan kalau tingkat kesulitan pada perlombaan ini benar-benar level internasional," katanya.
Salah satu ofisial internasional yang didatangkan ke Depok adalah Marco Behrens. Pria asal Jerman ini merupakan desainer lintasan bintang tiga dan bahkan menyandang prediktar sebagai desainer termuda di dunia. Dengan demikian, karyanya sudah tidak diragukan lagi.
Pada kejurnas ini, selain dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, juga dihadiri oleh Ketua KOI Rita Subowo. Selain itu anggota Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Teuku Riefky Harsya.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015