Baghdad (ANTARA News) - Empat ledakan kuat terjadi pada Sabtu (19/9) akibat bom bunuh diri kelompok bersenjata Negara Islam (Islamic State of Iraq and syria/ISIS) di Provinsi Salahudin dan ibu kota Irak, Baghdad, menurut beberapa sumber keamanan.

Di Provinsi Salahudin, Irak Tengah-Utara, dua pengebom bunuh diri mengendarai kendaraan berisi peledak di dekat posisi pasukan keamanan dan milisi sekutunya dan meledakkan kendaraan di kilang minyak terbesar Irak di dekat Kota Baiji yang menjadi ajang pertempuran, sekitar 200 kilometer di utara Baghdad, kata seorang sumber keamanan kepada kantor berita Xinhua dengan syarat namanya tak disebutkan.

Puluhan anggota ISIS segera terlibat bentrokan sengit dengan personel militer setelah dua ledakan besar terjadi menurut sumber itu.

Sedikitnya dua anggota pasukan keamanan tewas dan lima orang lagi cedera akibat ledakan tersebut dan bentrokan sesudahnya, kata sumber tersebut tanpa menyebut rincian korban di pihak ISIS.

Pasukan keamanan dan kelompok paramiliter pro-pemerintah yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi, yang didukung oleh Irak dan koalisi pimpinan Amerika Serikat, terlibat pertempuran sengit dengan kelompok bersenjata itu untuk mengusir mereka ke luar dari Baiji dan kilang minyak seluas 22 kilometer persegi di dekatnya.

Kedua pihak telah terlibat pertempuran sengit selama beberapa bulan belakangan.

Di provinsi yang sama, pasukan polisi bentrok dengan anggota ISIS di daerah Pegunungan Himreen di bagian timur provinsi itu setelah pasukan tersebut dikerahkan untuk menyelamatkan satu kelompok warga sipil yang menyelamatkan diri dari Kota Hawija yang dikuasai ISIS, yang berada di sebelah barat Provinsi Kirkuk di Irak Utara. Warga sipil itu diburu oleh anggota ISIS.

Seorang polisi tewas dan tiga lagi cedera, kata sumber tersebut.

Anggota ISIS menghalangi warga sipil di kota besar dan kecil Irak yang mereka kuasai meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman atau membebaskan diri dari kebrutalan kelompok ekstrem itu.

Kadang anggota ISIS memburu mereka sampai ke jalur penyelundupan di pegunungan dan gurun untuk membawa mereka pulang atau membunuh mereka.

Provinsi Salahudin, yang kebanyakan penghuninya pemeluk Sunni, telah menjadi ajang pertempuran maut antara pasukan keamanan Irak yang didukung oleh milisi sekutunya dan anggota ISIS, yang merebut bagian utara provinsi tersebut setelah serangan 10 Juni tahun lalu.

Tahun lalu kelompok itu merebut banyak wilayah di Provinsi Sunni, yang mencakup Kota Tikrit, tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein.

Di Baghdad, dua pengebom bunuh diri meledakkan rompi peledak mereka di jalan utama di dekat Distrik Ameriyah di bagian barat ibu kota Irak tersebut, dan melukai lima warga sipil, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.

Dua ledakan terpisah itu terjadi sebelum pengebom bunuh diri mencapai target mereka karena tak ada sasaran yang mungkin di lokasi ledakan, kata sumber itu serta menambahkan bahwa kejadian itu masih diselidiki.

ISIS sering menyasar area tempat orang berkumpul, termasuk pasar, kafe dan masjid-masjid di Irak.

Irak telah menyaksikan kekerasan terburuk selama bertahun-tahun. Terorisme dan kekerasan telah menyebabkan setidaknya 12.282 warga sipil tewas dan 23.126 lainnya terluka tahun 2014, menjadikannya sebagai tahun mematikan sejak kekerasan sektarian meletus tahun 2006-2007 menurut laporan terkini Perserikatan Bangsa-Bangsa.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015