Siswa salah satu SMA di Texas itu membawa kotak pensil yang didalamnya terdapat jam digital ciptaannya sendiri. Pihak sekolah mencurigai benda tersebut dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Polisi datang ke sekolah Ahmed, mengawal dan memborgol Ahmed ke luar sekolah. Tidak puas dengan jawaban Ahmed yang menjelaskan bahwa benda tersebut jam digital, Polisi menginterogasi pemuda tersebut selama berjam-jam tanpa didampingi pengacara.
Kejadian tersebut ramai dibicarakan di media sosial dengan tanda pagar #IStandWithAhmed. Publik menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk rasisme.
Kasus Ahmed juga mengundang perhatian dari banyak pihak diantaranya CEO Facebook Marck Zuckerberg yang ingin bertemu Ahmed. Bahkan, presiden Amerika Serikat Barack Obama juga dilaporkan mengundang Ahmed ke Gedung Putih.
Kini giliran Satya Nadella yang ingin menyemangati Ahmed. Bos Microsoft itu mengirim sejumlah perangkat Microsoft antara lain Surface Pro 3 dan Microsoft Band kepada Ahmed, demikian Phone Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015