Lebak, Banten (ANTARA News) - Kepala Devisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, Ika Prasetya Wijaya, mengatakan, selama ini gigitan ular di Kabupaten Lebak masih menjadi ancaman warga.
Karena itu, jika warga digigit ular berbisa segera dilarikan ke Puskesmas maupun Rumah Sakit," katanya saat dihubungi dari Lebak, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini kasus gigitan ular berbisa di Tanah Air cukup tinggi, termasuk di wilayah Kabupaten Lebak.
WHO menyatakan, korban gigitan ular di Asia mencapai 4 juta per tahun dengan kematian sekitar 100.000. India sebanyak 2 juta kasus/tahun dan Viet Nahm 30.000 orang/tahun, sedangkan di Thailand 6.000 orang/tahun.
"Kita memiliki data kematian gigitan ular berbisa hanya 20 orang per tahun dan kami mencurigai angka kematian gigitan ular cukup tinggi," katanya.
Ia mengatakan angka kematian yang tinggi disebabkan berbagai faktor antara lain mitos bahwa digigit ular dianggap kutukan Tuhan.
Faktor lainya, korban gigitan ular berbisa tidak langsung dibawa ke sarana kesehatan, melainkan pergi ke dukun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Maman Sukirman, menjamin persediaan obat anti bisa ular (ABU) cukup dan tidak terjadi kelangkaan. Stok serum ABU cukup melimpah di 42 Puskesmas yang ada di 28 kecamatan.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015