Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kedatangan belasan kawan lama yang juga merupakan jajaran tokoh budayawan di kantornya di Jakarta, Jumat.
Di antara tokoh-tokoh tersebut adalah ekonom Emil Salim,Christianto Wibisono, Laode Kamarudin, Aryono Kartohadiprojo, HS Dillon, Jaya Suprana, dan Alwi Shihab.
"Saya bahagia sekali, ini semua teman lama, teman puluhan tahun dari kalangan humanis, intelek dan aktivis," kata Rizal seusai pertemuan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dalam pertemuan tersebut mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menerima banyak masukan tentang banyak hal.
"Tetapi tetap yang utama agar Indonesia hebat dan rakyatnya sejahtera. Kami terima banyak input, ada juga yang menyerahkan paper (makalah)," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, budayawan Jaya Suprana menjelaskan kedatangannya bersama sejumlah tokoh merupakan ajang menyambung komunikasi yang terputus sejak Rizal diangkat menjadi Menko Kemaritiman.
Menurut Jaya, bersama Rizal dan kawan lainnya, mereka masih satu paguyuban di masa lalu.
"Pada prinsipnya kami datang ke sini karena tadinya kami sama-sama punakawan. Setelah beliau diangkat jadi Menteri, kita putus komunikasi dan kami hanya terima berita. Hari ini beruntung beliau longgarkan waktu bertemu biar tahu apa yang diperjuangkan Pak Rizal," katanya.
Pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri) itu menuturkan, setelah mendapat informasi langsung dari Rizal, ia mengaku bangga dan bahagia lantaran kawannya itu masih seperti orang yang dikenalnya dahulu.
"Pak Rizal Ramli tetap seperti yang kami kenal sejak zaman Gus Dur, beliau memperjuangkan ekonomi Indonesia untuk mencapai yang kita cita-citakan yakni menuju masyarakat adil dan makmur," katanya.
Jaya menjelaskan, dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir tiga jam itu, pihaknya merasa puas dengan pembahasan yang ada.
"Tadi puas sekali bahasannya mengenai apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi dan telah terjadi supaya kita punya perspektif," katanya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015