IHSG BEI ditutup menguat sebesar 1,93 poin atau 0,04 persen menjadi 4.380,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,59 poin (0,08 persen) menjadi 740,37.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa pelaku pasar bertransaksi jangka pendek menyusul the Fed yang kembali menunda menaikan suku bunganya, meski pasar positif namun kedepannya akan tetap menimbulkan ketidakpastian.
"Pelaku pasar memanfaatkan momentum itu untuk kembali melakukan aksi beli meski tidak terlalu besar," katanya.
Ia menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS menambah kehati-hatian investor untuk membeli saham. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi kembali membuat investor khawatir karena akan berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan tercatat atau emiten di BEI.
Di sisi lain, lanjut dia, laju bursa saham di kawasan Asia yang juga datar menambah kehati-hatian investor di dalam negeri, yang cenderung membatasi transaksi.
Ia juga mengatakan bahwa salah satu faktor penahan kenaikan IHSG BEI dipicu oleh investor asing yang kembali mengambil posisi jual. Menurut data BEI, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp464,032 miliar.
Frekuensi transaksi mencapai 238.842 kali dengan jumlah saham diperdagangkan 4,33 miliar lembar saham senilai Rp4,89 triliun. Sebanyak 150 saham bergerak naik, 137 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 80 saham.
Dari bursa regional, indeks Hang Seng menguat 66,20 poin (0,30 persen) ke level 21.920,83, indeks Nikkei turun 362,06 poin (1,96 persen) ke level 18.070,21, dan indeks Straits Times melemah 5,76 poin (0,20 persen) ke posisi 2.890,05.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015