"Banyak destinasi yang non USD currency, Eropa pakai Euro, Jepang pakai yen, Korea pakai won," ujar Hellen pada Antara News di sela The World Of Panorama di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurut Hellen, sebagian mata uang asing itu lebih lemah ketimbang rupiah saat dolar AS menguat, sehingga harga paket tur wisata luar negeri masih kompetitif.
"Kalau menunggu terus, keburu dolarnya naik lagi. Sekarang masih reasonable karena harganya local currency, tidak dikonversi ke USD dan mata uang lain lebih melemah," papar dia.
Salah satu tujuan luar negeri favorit saat ini adalah Jepang dan berbagai negara di Eropa.
Kendati demikian, dia merasakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin berhati-hati dalam menggelontorkan uang untuk liburan.
Sebagai salah satu upaya menarik kembali minat pengguna jasa tur wisata, Panorama mengadakan Travel Fair berisi diskon senilai Rp5 miliar berupa potongan harga, paket tur gratis tur, gratis visa ke destinasi favorit, gratis program tur di Paris, gratis asuransi perjalanan hingga berbagi voucher.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015