Riga (ANTARA News) - Pemerintah Latvia pada Kamis, telah sepakat untuk menerima tambahan 526 pengungsi sesuai rencana kuota Uni Eropa untuk memukimkan pencari suaka di antara 28 negara anggota blok tersebut.
Perdana Menteri Laimdota Straujuma mengumumkan keputusannya sehari setelah Presiden Raimonds Vejonis mengeluarkan dekret meminta pemerintah untuk menjabarkan sikapnya terkait krisis imigran yang telah mencapai rekor tertinggi tersebut.
Negara dengan dua juta penduduk itu, sebelumnya telah menyetujui untuk menerima hanya 250 pengungsi.
Latvia adalah negara di sisi timur Uni Eropa, sebagian besar homogen dalam agama, ras, dan etnis dan telah mengambil sikap terkuat untuk melawan imigran yang akan datang.
Republik Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slovakia telah tegas menolak sistem kuota wajib yang diusulkan oleh Komisi Eropa untuk merelokasi 160.000 pengungsi, banyak di antara mereka melarikan diri dari konflik di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Edgars Rinkevics memperingatkan pada Selasa (15/9) bahwa kegagalan untuk menunjukkan solidaritas bisa memiliki konsekuensi di Uni Eropa dan NATO untuk Latvia, yang bergantung pada negara lain untuk patroli wilayah udaranya, demikian laporan AFP.
(Uu.B020)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015