"Alhamdulillah.. alhamdulillah. dua WNI kita, Sudirman dan Badar yang disandera serta menjadi tahanan kelompok OPM yang kemudian membawa dua WNI tersebut hingga masuk ke wilayah negara Papua Nugini, akhirnya dapat dibebaskan melalui sebuah operasi khusus pembebasan dua WNI," kata Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang terus berusaha membebaskan dua WNI tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Presiden Jokowi, yang menelepon langsung Perdana Menteri Papua Peter Oneil, untuk meminta bantuan dan upaya pembebasan dua warga negara kita, yang disandera dan ditahan oleh OPM," sebutnya.
Ia juga mengapresiasi TNI dan Polri yang ikut membantu dan tanggap terhadap hal tersebut.
"Saya juga sangat mengapresiasi sikap Pemerintah dalam hal ini TNI dan Polri juga sangat tanggap dan sigap dalam mengatasi permasalahan penyanderaan ini, yaitu dengan membentuk pasukan penyelamatan khusus yang langsung stand by di perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini," katanya.
"Respons cepat Pemerintah Papua Nugini tentunya akan diapresiasi oleh Pemerintah kita, dengan meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara, baik disektor keamanan dan pertahanan, ekonomi, pariwisata dan sektor lainnya," ungkap Novanto.
"Saya sebagai rakyat Indonesia dan Ketua DPR RI, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Papua Nugini, yang telah membantu membebaskan dua rakyat Indonesia dari pihak OPM, yang menahan dan menyandera sejak beberapa hari lalu," demikian Novanto.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015