New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pembuat kebijakan Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah bulan ini.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), bank sentral AS, mempertahankan suku bunga acuannya mendekati nol pada Kamis, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari, lapor Xinhua.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat sedikit menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan turun lebih lanjut pada inflasi dalam waktu dekat," kata pernyataan Fed setelah pertemuan.
Para analis mengatakan para pejabat The Fed khawatir tentang target yang belum terealisasi inflasi 2,0 persen, dan mereka mungkin menunggu sampai tahun depan untuk menaikkan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,83 persen menjadi 94,626 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 12 September, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim awal pengangguran turun 11.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya menjadi 264.000, di bawah konsensus pasar 275.000, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis.
Sementara itu, housing starts (rumah yang baru dibangun) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Agustus berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,126 juta unit, menurut Departemen Perdagangan Kamis. Perkiraan terbaru itu 3,0 persen di bawah perkiraan Juli yang direvisi 1,161 juta unit.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1405 dolar dari 1,1287 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5626 dolar dari 1,5495 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7270 dolar dari 0,7190 dolar.
Greenback dibeli 120,16 yen Jepang, lebih rendah dari 120,62 yen pada sesi sebelumnya. Dolar juga merosot ke 0,9618 franc Swiss dari 0,9695 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3086 dolar Kanada dari 1,3176 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015