Sementara penyuluh tingkat ahli masih sangat sedikit bahkan tidak semua kabupaten/kota memilikinya."

Balikpapan (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Timur saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian untuk mendukung ketahananan pangan mandiri.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pemprov Kaltim Fuad Assadin, Kamis, mengatakan persoalan tenaga penyuluh pertanian sering dilupakan, padahal mereka ujung tombak di lapangan karena memiliki fungsi fasilitator, mediator, dan pemberdayaan masyarakat.

"Untuk menanggulangi tenaga penyuluh di kabupaten/kota yang memang masih kekurangan tenaga penyuluh, maka dilakukan perekrutan tenaga baru yang tentunya masih memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang memang harus dimiliki oleh seorang tenaga penyuluh agar bisa melakukan tiga fungsi tadi,"kata Fuad Assadin di Samarinda, Kamis.

Penyuluh pertanian itu memiliki kategori yaitu tingkat pemula, tingkat madya dan ahli, yang masih banyak sekarang ini yaitu tingkat madya ke bawah, katanya.

"Sementara penyuluh tingkat ahli masih sangat sedikit bahkan tidak semua kabupaten/kota memilikinya. Dan yang benar-benar bagus itu adalah tenaga penyuluh tingkat madya dan ahli, termasuk yang direkrut sebagai tenaga honor atau tenaga pembantu," kata Fuad Assadin.

Tenaga penyuluh yang banyak adalah tingkat madya ke bawah, yang termasuk yang direkrut tenaga honor atau tenaga pembantu sementara pengetahuan dan keahliannya masih sangat kurang, katanya.

"Ini tentunya menjadi perhatian, apabila kita ingin benar-benar untuk mewujudkan kemandirian pangan bisa dilakukan," kata Fuad Assadin.

Saat ini jumlah tenaga penyuluh pertanian di Kaltim khususnya untuk penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga harian lepas atau tenaga bantu untuk kegiatan pertanian, katanya.

"Kemudian tenaga penyuluh swadaya yang memang tercatat dan terdaftar sebagai tenaga penyuluh kurang lebih 650 orang, padahal di Kaltim mempunyai desa sebanyak 1.020 orang," kata Fuad Assadin.

Jadi kalau dibandingkan satu desa satu tenaga penyuluh itu artinya Kaltim masih kekurangan separuhnya dan hal ini tentu menjadi kendala yang secepatnya harus dilakukan solusinya, katanya.

"Oleh karena itu kita harus untuk menambah tenaga-tenaga baru yang dibutuhkan yang mamang masih memelukan keterampilan-keterampilan, oleh karena itu peran penyuluh sangat penting untuk mewujudkan kemandirian pangan di Kaltim," kata Fuad Assadin.

Ditambahkannya dalam upaya menangani masalah tenaga penyuluh di Kaltim kiranya berbagai pihak khususnya yang menangani masalah penyuluh bisa dilakukan solusinya.

"Karena sangat tidak mungkin bagi pemerintah untuk menangani program yang begitu banyak melibatkan masyarakat tanpa adanya pembantu yang secara khusus, disinilah peran penyuluh yang mempunyai tugas sebagai fungsi yaitu sebagai fasilitator, mediator dan fungsi sebagai pemberdayaan masyarakat," kata Fuad Assadin.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015