Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan pengeboran bawah tanah proyek Mass Rapid Transit (MRT) tidak akan mengganggu arus lalu lintas.
"Pengeboran untuk pembangunan MRT itu tentu saja tidak akan mengganggu arus lalu lintas, karena kan dilakukan di bawah tanah," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, jadwal pengeboran bawah tanah tersebut sedikit diundur dari rencana semula yang akan dilakukan pada awal September 2015.
"Memang jadwal pengeborannya mundur sedikit. Tadinya kan dijadwalkan dimulai pada awal September, sekarang jadi 21 September 2015. Namun secara keseluruhan, tidak mengganggu apapun," ujar Ahok.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menuturkan pihaknya akan meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah atau tunnel boring machine (TBM) untuk pengerjaan konstruksi MRT bawah tanah pada Senin (21/9) di lokasi proyek MRT Patung Pemuda, Senayan.
"Mesin TBM tersebut pertama kali akan dioperasikan untuk melakukan pekerjaan penggalian serta konstruksi terowongan bawah tanah dari titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan ke arah utara menuju titik Setiabudi," tutur Dono.
Dia mengungkapkan sebagai antisipasi dan konsekuensi dari penyelenggaraan acara peresmian tersebut, maka akan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sekitar wilayah Patung Pemuda Senayan.
"Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat, terutama para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati ketika berlalu lintas dan selalu mematuhi rambu-rambu serta arahan dari para petugas di lapangan," kata Dono.
Mesin bor tersebut telah tiba di Jakarta pada awal Agustus 2015. Ada dua mesin bor yang digunakan. Satu unit TBM sudah berada di lokasi pengeboran pertama yaitu di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat. Sedangkan, satu unit lagi sedang dirakit di tempat perakitan di Cakung, Jakarta Timur, sebelum dibawa ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah MRT lainnya.
Mesin TBM yang akan dioperasikan nantinya memiliki diameter sekitar 6,7 meter dan berat sekitar 323 ton. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015