"Saat ini, mesin bor bawah tanah MRT siap untuk dioperasikan pertama kalinya dalam proyek MRT Jakarta. Sebagai bentuk pencanangan pengoperasian mesin tersebut, maka akan dilakukan acara peresmian," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam rilis yang diterima Antara, Kamis.
Menurut dia, tunnel boring machine (TBM) atau mesin bor terowongan tersebut pertama kali akan dioperasikan untuk melakukan pekerjaan penggalian serta konstruksi terowongan bawah tanah dari titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan ke arah Jl Setiabudi.
"Sebagai antisipasi dan konsekuensi dari penyelenggaraan acara peresmian tersebut, maka akan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sekitar wilayah Patung Pemuda Senayan," ujar Dono.
Dia menuturkan rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan mulai pagi hingga siang hari.
Dalam rekayasa itu akan dilakukan pengalihan jalur pada Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Pattimura menuju ke arah Bundaran Patung Pemuda Senayan.
Selain itu, kata dia, pada wilayah-wilayah tersebut juga akan diberlakukan pengaturan lampu lalu lintas serta penutupan jalur bus Transjakarta pada sisi selatan Halte Senayan.
"Kami menghimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna lalu lintas, untuk menghidari wilayah tersebut dan agar menggunakan jalur-jalur alternatif yang memungkinkan," tutur Dono.
Dia menghimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk tetap berhati-hati ketika berlalu lintas dan selalu mematuhi rambu-rambu serta arahan dari para petugas di lapangan.
Mesin TBM akan dioperasikan oleh kontraktor CP 104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin TBM yang akan dioperasikan nantinya memiliki dimensi dengan diameter sekitar 6,7 meter dan memiliki berat sekitar 323 ton.
Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai Stember 2015 hingga Desember 2016.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015