Pekanbaru (ANTARA News) - Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Riau serentak menyebarkan sebanyak 10.000 masker ke nelayan di tujuh daerah pesisir Bumi Lancang Kuning sebagai antisipasi dampak kabut asap pekat.
"Pembagian masker ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya gangguan pernafasan kepada nelayan akibat kabut asap pekat yang melanda Riau," kata Direktur Pol Air Polda Riau Kombes Denny Pudjianto, Kamis.
Ia menjelaskan ketujuh kabupaten yang menjadi fokus Dit Pol Air dalam pembagian masker tersebut yakni Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Bengkalis, Siak, Indragiri Hilir, Pelalawan dan wilayah Sungai Siak Pekanbaru.
Menurutnya ketujuh daerah tersebut terdapat cukup banyak nelayan dimana akibat kabut asap pekat melanda Riau sejak awal September lalu dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
Lebih lanjut, ia mengatakan ribuan masker yang disebar tersebut selain menyasar ke nelayan juga menyasar ke pengguna angkutan laut. Menurutnya dalam waktu dekat pihaknya akan terus melakukan kegiatan di sejumlah daerah pesisir Riau lainnya seperti di Meranti.
Kabut asap di Riau yang terjadi sejak awal September lalu berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat. Kondisi kabut asap Riau yang awalnya hanya terdeteksi di wilayah Selatan Riau terus menyebar hingga pesisir. Akibatnya masyarakat pesisir Riau terutama yang berprofesi sebagai nelayan rentan terjangkit penyakit akibat paparan asap.
Hingga Rabu ini sejumlah daerah terpantau masih diselimuti kabut asap tebal. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jaak pandang sejumlah daerah di Riau berkisar 100 meter hingga 1 Kilometer.
"Di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai jarak pandang terpantau 100 meter. Sementara di Pelalawan jarak pandang terpantau 200 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Sementara itu di Pekanbaru sendiri jarak pandang berkisar 1.000 meter namun menjelang siang jarak pandang terlihat memburuk.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015